Tidak Menuggu Lama ABRI Galang dana untuk korban letusan Gunung Semeru

ROKANHULU – Tidak Menunggu Lama Relawan ABRI ‘Aksi Bersama Relawan Indonesia’  Kabupaten Rokan Hulu mulai melakukan penggalangan bantuan dana bagi korban erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur. relawan ABRI turun ke jalan Jend Sudirman Ujung batu dengan puluhan Relawan untuk menggalang dana. Diyakini para pengguna jalan khususnya di Kota Ujung batu,  memiliki empati yang tinggi kepada korban bencana.

“Melihat Kondisi, kalau bencana Semeru ini semakin meluas . Kita akan turun ke jalan di kota kota Se Riau,” kata Hamonongan Kordinator lapangan kepada reporter Inforohul.com, Minggu (5/12/2021).

Sebanyak dua kecamatan terdampak akibat letusan dan banjir lahar Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12) sekitar pukul 15.20 WIB. Selain itu, satu jembatan putus dan puluhan warga terluka.

Dilansir dari kompas dari hasil pemetaan Rumah Zakat Action, para pengungsi di Kabupaten Lumajang membutuhkan masker, makanan siap saji, air mineral, makanan bayi dan balita, selimut, alas tidur, obat-obatan, dan air bersih.

Catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa data sementara dampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang sebaran abu vulkanik telah berdampak di 11 desa/kelurahan di sembilan kecamatan.

Bencana ini dilaporkan sementara menyebabkan satu orang warga meninggal dunia, dua orang hilang, 8 sampai 10 orang masih terjebak, 70 orang dibawa ke Puskesmas dan 300 Kepala Keluarga (KK) mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Diberitakan sebelumnya, Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

“Sebagai respon cepat dari adanya kejadian guguran awan panas tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan,” kata Abdul Muhari selaku Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam siaran tertulisnya.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *